Khutbah Jumat: Mensyukuri Nikmat Kemerdekaan
Khutbah Pertama
Mukadimah
اَلْحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ الْإِيْمَانِ وَالْإِسْلَامِ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَيْرِ الْأَنَامِ، وَعَلَىٰ آلِهِ وَصَحْبِهِ الْكِرَامِ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ، اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
Ma'asyiral Muslimin Rahimakumullah
Marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah Subhanahu wa Ta'ala atas segala nikmat dan karunia-Nya, terutama nikmat iman, Islam, dan kesehatan, sehingga kita dapat berkumpul di tempat yang mulia ini dalam rangka melaksanakan shalat Jumat. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam, beserta keluarga, sahabat, dan para pengikutnya hingga akhir zaman.
Pada kesempatan yang penuh berkah ini, khatib mengajak kepada seluruh jamaah untuk senantiasa meningkatkan taqwa kita kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Taqwa adalah sebaik-baik bekal untuk menghadap Allah Subhanahu wa Ta'ala. Allah Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an, “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.” (QS. Ali Imran: 102).
Kemerdekaan sebagai Nikmat Allah
Ma'asyiral Muslimin Rahimakumullah
Kemerdekaan adalah nikmat besar yang Allah anugerahkan kepada bangsa Indonesia. Setelah berjuang selama berabad-abad, akhirnya kita bisa merebut kemerdekaan dari tangan penjajah. Kemerdekaan ini bukanlah hadiah cuma-cuma, melainkan hasil dari pengorbanan jiwa dan raga para pahlawan kusuma bangsa. Oleh karena itu, kemerdekaan ini wajib kita syukuri dengan sebenar-benarnya syukur.
Mensyukuri kemerdekaan berarti menghargai jasa para pahlawan yang telah gugur demi merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Mensyukuri kemerdekaan berarti mengisi kemerdekaan dengan hal-hal yang positif dan bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara. Mensyukuri kemerdekaan berarti menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, serta menjauhi segala bentuk perpecahan dan permusuhan.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an, “Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim: 7). Ayat ini mengingatkan kita bahwa syukur akan menambah nikmat, sementara kufur akan mendatangkan azab. Oleh karena itu, marilah kita senantiasa bersyukur atas nikmat kemerdekaan ini, agar Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita.
Mengisi Kemerdekaan dengan Pembangunan
Ma'asyiral Muslimin Rahimakumullah
Kemerdekaan yang telah kita raih ini harus kita isi dengan pembangunan di segala bidang. Pembangunan bukan hanya fisik, tetapi juga mental dan spiritual. Pembangunan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga tanggung jawab seluruh warga negara. Setiap kita memiliki peran dan tanggung jawab masing-masing dalam mengisi kemerdekaan ini.
Dalam bidang pendidikan, kita harus meningkatkan kualitas pendidikan agar generasi muda kita menjadi generasi yang cerdas, kreatif, inovatif, dan berakhlak mulia. Dalam bidang ekonomi, kita harus meningkatkan kesejahteraan masyarakat agar tidak ada lagi kemiskinan dan kesenjangan sosial. Dalam bidang sosial budaya, kita harus melestarikan nilai-nilai luhur budaya bangsa agar jati diri kita tidak hilang ditelan zaman. Dalam bidang politik, kita harus menjaga stabilitas politik agar pembangunan dapat berjalan dengan lancar.
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.” Hadits ini memotivasi kita untuk senantiasa memberikan kontribusi positif bagi masyarakat, bangsa, dan negara. Marilah kita berlomba-lomba dalam kebaikan,Fastabiqul Khairat, agar kita menjadi মানুষ yang bermanfaat bagi sesama.
Menjaga Kemerdekaan dari Ancaman
Ma'asyiral Muslimin Rahimakumullah
Kemerdekaan yang telah kita raih ini tidak boleh kita biarkan begitu saja. Kita harus senantiasa menjaga kemerdekaan ini dari berbagai macam ancaman, baik dari dalam maupun dari luar. Ancaman dari dalam bisa berupa perpecahan, konflik sosial, korupsi, dan lain sebagainya. Ancaman dari luar bisa berupa penjajahan gaya baru, seperti penjajahan ekonomi, budaya, dan teknologi.
Kita harus bersatu padu untuk menghadapi segala macam ancaman tersebut. Kita harus memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa, serta meningkatkan rasa nasionalisme dan patriotisme. Kita harus meningkatkan kesadaran hukum dan taat pada peraturan yang berlaku. Kita juga harus meningkatkan kemampuan kita dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi agar kita tidak tertinggal dari bangsa lain.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an, “Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu serta orang-orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan di jalan Allah niscaya akan dibalas dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan).” (QS. Al-Anfal: 60). Ayat ini mengajarkan kepada kita untuk senantiasa siap siaga dalam menjaga kemerdekaan dan kedaulatan negara.
Penutup Khutbah Pertama
Ma'asyiral Muslimin Rahimakumullah
Demikianlah khutbah Jumat pada kesempatan yang berbahagia ini. Semoga khutbah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Marilah kita jadikan kemerdekaan ini sebagai momentum untuk meningkatkan taqwa kita kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, mengisi kemerdekaan dengan pembangunan di segala bidang, dan menjaga kemerdekaan dari berbagai macam ancaman. Semoga Allah senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
Khutbah Kedua
اَلْحَمْدُ لِلهِ حَمْدًا كَثِيْرًا كَمَا أَمَرَ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَىٰ آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ.
Ma'asyiral Muslimin Rahimakumullah
Pada khutbah yang kedua ini, khatib mengajak kepada seluruh jamaah untuk senantiasa meningkatkan taqwa kita kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Taqwa adalah sebaik-baik bekal untuk menghadap Allah Subhanahu wa Ta'ala. Marilah kita senantiasa berusaha untuk meningkatkan kualitas taqwa kita, agar kita menjadi hamba-hamba Allah yang dicintai-Nya.
Doa untuk Kemerdekaan dan Kesatuan Bangsa
Ma'asyiral Muslimin Rahimakumullah
Di penghujung khutbah ini, marilah kita bersama-sama memanjatkan doa kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, semoga Allah senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Semoga Allah senantiasa menjaga kemerdekaan dan kesatuan bangsa Indonesia. Semoga Allah senantiasa memberikan kekuatan kepada para pemimpin kita untuk menjalankan amanah dengan sebaik-baiknya.
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ. اَللّٰهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالْمُشْرِكِيْنَ، وَانْصُرْ عِبَادَكَ الْمُوَحِّدِيْنَ، وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ الدِّيْنَ.
اَللّٰهُمَّ اجْعَلْ بَلَدَنَا إِنْدُوْنِيْسِيَّا بَلَدًا آمِنًا مُطْمَئِنًّا رَخَاءً سَعِيْدًا. اَللّٰهُمَّ وَفِّقْ وُلَاةَ أُمُوْرِنَا لِمَا فِيْهِ صَلَاحُ الْبِلَادِ وَالْعِبَادِ. اَللّٰهُمَّ أَلِّفْ بَيْنَ قُلُوْبِهِمْ، وَوَحِّدْ صُفُوْفَهُمْ، وَاجْمَعْ كَلِمَتَهُمْ عَلَى الْحَقِّ.
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ، وَالْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَىٰ وَيَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ ۚ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَىٰ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ